RESENSI BUKU
ROBOHNYA SURAU KAMI
Oleh: Asri Dyarti, M.Pd.
1. Identitas Buku
- Pengarang : A. A. Navis
- Judul : Robohnya Surau Kami
- Tahun Terbit : 2012
- Cetakan : 18
- Tempat Terbit : Jakarta
- Penerbit : Gramedia
2. Kepengarangan
A. A. Navis lahir 17 November 1924 di
Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia mendapat pendidikan di Perguruan Kayutanam.
Pernah menjadi Kepala Bagian Kesenian Jawatan Kebudayaan Provinsi Sumatera
Barat di Bukit Tinggi (1952-1955), pemimpin redaksi harian Semangat di Padang (1971-1982) dan sejak 1969 menjadi Ketua Yayasan
Ruang Pendidik INS Kayutanam.
Karya-karyanya adalah Hujan Panas (1964), Kemarau (1967), Di Lintasan
Mendung (1983), Dialektika
Minangkabau (1983), Alam Terkembang
Jadi Guru (1984), Bertanya Kabau pada
Pedati (2002), dan Saraswati, Si Gadis dalam Sunyi (2002).
3. Gambaran Umum Isi Buku
Robohnya Surau Kami adalah sebuah
cerpen yang bercerita tentang seorang kakek yang sangat alim tetapi hidupnya
berakhir dengan tidak baik. Kakek itu tinggal di sebuah surau untuk beribadah
dan juga sebagai seorang pengasah pisau. Banyak warga yang mendatangi kakek itu
untuk minta diasahkan pisaunya. Kakek itu tidak menentukan berapa tarif yang
harus dibayar sebagai upah beliau. Kakek itu berteman dengan Ajo sidi. Ajo sidi
adalah orang yang mengabarkan kepada warga bahwa Si Kakek mengakhiri hidupnya
dengan bunuh diri di surau tersebut. Sejak saat itu, Surau tersebut menjadi
sepi.
Selain dari cerpen tersebut, masih ada
beberapa lagi cerpen di dalam buku ini. Cerpen tersebut adalah Anak Kebanggaan, Nasihat-nasihat, Topi Helm,
Datangnya dan Perginya, Pada Pembotakan Terakhir, Angin dari Gunung, Menanti
Kelahiran, Penolong, dan Dari Masa ke
Masa. Cerpen-cerpen tersebut rata-rata berlatar di Sumatera Barat.
4. Keunggulan dan Kelemahan Buku
Buku
ini dengan latar Sumatera Barat pada zaman dahulu, sehingga dapat membawa kita
berjalan-jalan ke Sumatera Barat pada masa itu. Cerita yang diangkat dalam buku
ini bertema sosial. Ada tentang hubungan antara manusia dan manusia juga antara
manusia dan Allah SWT. Banyak amanat yang dapat dipetik dari buku ini. Cocok dibaca
oleh pelajar, mahasiswa dan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar